140 Orang Keracunan Gegara Makan Belut Panggang di Jepang, Jepang digemparkan oleh kejadian keracunan makanan yang melibatkan 140 orang setelah mengonsumsi belut panggang. Insiden ini terjadi di beberapa restoran terkenal yang menyajikan hidangan belut panggang sebagai menu utama mereka. Sebagian besar korban mulai merasakan gejala keracunan setelah beberapa jam mengonsumsi makanan tersebut, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.
140 Orang Keracunan Gegara Makan Belut Panggang di Jepang
Restoran Isesada yang berbasis di Tokyo selaku penanggung jawab dalam department store tersebut, bertanggung jawab untuk memasak dan langsung menjual produk belut.
Belut panggang merupakan salah satu kuliner populer di Jepang. Makanan ini dihidangkan dengan cara ditusuk dan dipanggang, kemudian disiram campuran kecap asin dan anggur beras mirin yang manis.
Pihak yang berwenang dengan cepat mengambil tindakan untuk menyelidiki penyebab keracunan massal ini. Upaya awal mengarah pada kemungkinan kontaminasi bakteri atau bahan kimia yang masuk ke dalam makanan selama proses pengolahan atau penyajian. Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk memastikan sumber kontaminasi dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Keracunan massal ini berdampak signifikan pada para korban dan sistem kesehatan setempat. Rumah sakit di beberapa kota besar, seperti Tokyo dan Osaka, melaporkan pasien yang datang dengan gejala keracunan makanan. Banyak korban harus dirawat inap untuk mendapatkan perawatan medis yang intensif, sementara yang lainnya mendapatkan perawatan rawat jalan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan, terutama makanan yang mudah terkontaminasi seperti ikan dan produk laut,” ujarnya.
Pemerintah Jepang dan otoritas kesehatan setempat segera mengambil tindakan untuk menangani kejadian ini. Beberapa restoran yang terlibat dalam insiden keracunan ini telah ditutup sementara untuk penyelidikan lebih lanjut. Inspektur kesehatan dikirim untuk memeriksa kondisi sanitasi dan prosedur pengolahan makanan di restoran-restoran tersebut.
Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, menyatakan komitmen pemerintah untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat.
Insiden keracunan makanan ini memicu reaksi keras dari masyarakat Jepang. Banyak orang mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap keamanan pangan dan meminta tindakan yang lebih tegas dari pemerintah. Media sosial dan platform berita dipenuhi dengan diskusi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keselamatan makanan.